Selasa, 29 Oktober 2013
Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang gadis muda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu gadis itu langsung menceritakan
semua masalahnya.
Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama,
lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak
muda itu untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas,
lalu diaduknya perlahan.
"Coba minum ini, katakan bagaimana rasanya",
ujar pak tua.
"Pahit, pahit sekali ", jawab gadis itu sambil meludah ke samping.
Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi
telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.
Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk
pahit ke telaga itu, dan dgn sepotong kayu ia mengaduknya.
"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah."
Saat si gadis muda mereguk air itu, Pak tua kembali
bertanya lagi kepadanya, "Bagaimana rasanya ?"
"Segar ", sahut si gadis muda.
"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?"
tanya pak tua.
"Tidak, " sahut gadis muda itu.
Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:
"Anak muda, dengarkan baik-baik.
Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama.
Tetapi kepahitan yg kita rasakan
sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.?
Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada
satu yg kamu dapat lakukan;
lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,
luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Pak tua itu lalu kembali menasehatkan : "Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu.
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,
buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."
Karena Hidup adalah sebuah pilihan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar